
Kelas Pos-pos #2
Pada mulanya, negara, kraton, kasultanan adalah fiksi. Hanya hidup dalam gagasan para pemikirnya. Karena fiksi, maka setelah berbagai konsesi, harus ada yang merawat dan menghidupinya, ketika gagasan-gagasan itu menjadi nyata.
Kelas ini disusun kembali melihat bentuk negara dan pemerintahan, seluruh maupun sebagian Indonesia kini, dari masa ke masa. Secara temporal kelas ini akan terbagi menjadi empat babak yakni masa persentuhan nusantara dengan Tionghoa dan India, masa pertemuan dengan “barat”, era kemerdekaan, dan relasi global pasca-negara Indonesia terbentuk.
Kami mengundang kawan-kawan untuk bergabung sebagai peserta kelas dengan mengirimkan esai terbaikmu. Peserta yang terpilih akan diinkubasi selama tiga hari dan ditanggung akomodasi makan dan penginapan selama kelas berlangsung. Kami menunggu kehadiran kawan-kawan semua.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Sraddha Institute Surakarta, Penerbit Selaklali, Komunitas Srawung Aji dan Podcast Ngglithuk.
Link pendaftaran:
https://tinyurl.com/KelasPosPos2


BANGGA SEBAGAI WARGA MOJO
Dusun Mojo merupakan sebuah dusun kecil yang terletak di Desa Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Tempat dimana saya lahir, tumbuh, dan dibesarkan di dusun kecil iniSekilas tampak seperti dusun yang lain pada umumnya. Tidak melulu asri, damai, dan banyak kesempurnaan lainnya seperti saat kita melihat FTV. Di dusun Mojo sendiri dibagi menjadi 6 RT dan 2 RW, yakni RT 1 sampai RT 6, RW 06 dan RW 07. Meski begitu saya belum cukup mengenal seluruh warga yang menjadi penduduk di dusun Mojo, meskipun saya sudah 21 tahun hidup dan besar di dusun ini, namun saya terkadang masih belum mengenal dan merasa asing dengan warga Mojo yang berada di RW 06 karena saya sendiri tinggal di RW 07. Hal yang dapat mengenalkan saya kepada warga RW 06 salah satunya adalah karena adanya kegiatan Mojoseni dan Lomba 17 an yang hampir diadakan setiap tahun.
Dulu sekitar tahun 2013 saya masih ingat warga dari kedua karang taruna mengadakan agenda lomba 17 an yang diadakan di lapangan voli dusun Mojo. Pada saat itu ada beberapa kategori lomba, dan salah satunya adalah Futsal. Namun pada lomba futsal tersebut terjadi perkelahian antar pemain yang menambah tensi pertandingan. Setelah hal tersebut agenda 17 an ditiadakan sampai tahun 2017. Pada 2017 diadakan kembali lomba 17 an dan panggung hiburan untuk memeriahkan kembali perayaan kemerdekaan RI. Di tahun berikutnya pada tahun 2018 dibuatlah konsep baru dalam panggung hiburan 17 an, yakni Mojoseni. Mojoseni sendiri diprakarsai oleh beberapa pemuda, salah satunya adalah Mas Dwi. Mojoseni semakin berkembang dari tahun ke tahun. Yang pada akhirnya Mojoseni tidak dianggap sebagai panggung 17 an, namun sebagai event tahunan yang dimiliki oleh Mojo. Sempat terhenti pada tahun 2020 dan 2021 karena pandemi Covid, Mojoseni kembali diadakan pada tahun 2022. Meskipun tidak sedikit kendala dan rintangan yang dihadapi oleh pemuda dalam melaksanakan pagelaran tersebut, namun dengan dukungan warga setempat dan kerja keras dari panitia, Mojoseni tetap dilaksanakan dan terselenggara secara baik.