
Panji dalam Tradisi Sastra dan Ruang Arkeologis
Dalam seri diskusi naskah nusantara #42 yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan Komunitas Sraddha Sala kali ini membahas Panji. Cantrik Sraddha Sala, Kukuh S. Widodo membahas Panji dalam tradisi kesusastraan Jawa dan Naskah-naskah kuno Panji dalam Tradisi Jawa di berbagai belahan dunia.Cerita Panji tidak lepas dari tradisi-tradisi sastra yang tumbuh di Nusantara, terlebih dalam tradisi sastra Jawa. Cerita Panji yang banyak termaktub dalam naskah-naskah kuno juga turut mengelana di berbagai belahan dunia. Pada masa Jawa Baru, Era Keraton Mataram Islam, Cerita Panji masuk ke dalam teks Pustaka Raja, yakni Pustaka Raja Puwara. Pembagiannya yakni Pustaka Raja Purwa, Pustaka Raja Madya, dan Pustaka Raja Puwara. Ada versi yang menyebutkan bahwa cerita Panji masuk ke dalam Pustaka Raja Antara. Hal ini didasarkan dari naskah Serat Pakem Pustaka Raja Antara di Mangkunegaran. Cerita Panji turut menjadi pewaris pemerintahan di Jawa menurut Babad Tanah Jawi. Tradisi cerita Panji di Jawa: Tengahan, Pesisiran, Kraton Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, Pakualaman. Panji juga berkembang ke Tradisi Lisan atau yang kita kenal dengan Folklor Panji: Ande-ande lumut, keong mas, brambang bawang.
Menurut Ismail Lutfi, cerita Panji adalah salah satu cerita khas Nusantara yang berkembang pesat pada masa akhir Majapahit. Cerita Panji kemudian berkembang sampai pada masa-masa yang lebih muda, baik dalam tradisi sastra, seni rupa maupun seni pertunjukkan. Cerita Panji juga berkembang di seluruh Asia Tenggara seperti rumpun kebudayaan Melayu dan Thailand. Pada tradisi formal Jawa Kuna, (m)apanji berarti memiliki atau menggunakan panji tertentu. Dalam berbagai Prasasti awalnya (m)apanji adalah sebutan kebangsawanan atau tokoh spiritual. Pada tradisi sastra panji, apanji maupun mapanji merupakan sebutan untuk anggota keluarga bangsawan. Kisah Panji artinya kisah tentang orang muda dari kalangan kraton.
Panji, yang juga menjadi sastra rakyat, turut hadir dalam dongeng, folklore, hingga seni pertunjukan. Dongeng popular yang memuat cerita Panji misalnya Andhe-Andhe Lumut, Keong Mas, Cindelaras Enthit, Arumsari, dan Brambang Bawang. Adapun folklore yang memuat cerita Panji misalnya folklore goa Selomangleng di Kediri, Sedangkan Panji dalam seni pertunjukan bisa dilihat dalam wayang gedhog, wayang beber, dan tari topeng. Naskah-naskah Panji juga tersimpan di pelbagai penyimpanan naskah-naskah di luar negeri.