Sraddha Institute berkolaboraasi dengan Taman Baca Masyarakat Semburat Desa Temu Ireng Jatinom Klaten membincang tradisi Kenduren.
Membincang Kenduren

Sraddha Institute berkolaboraasi dengan Taman Baca Masyarakat Semburat Desa Temu Ireng Jatinom Klaten membincang tradisi Kenduren.
Topik BAHASA kali ini membincang Pelestarian Kearifan Lokal dalam Naskah Kuno Melalui Enkulturasi Nilai dan Norma Budaya.RABU, 29 Desember 2021, 09:00 WIB Narasumber: Mahsruri (Balai Bahasa Jawa Timur) Rendra Agusta (Sraddha Institute)
Undangan diskusi Sraddha Sala: “Tik tik tik bunyi hujan” Halo! Apakah atas genting kawan-kawan apakah udah ada tik-tik bunyi hujan? Memasuki bulan Desember dalam sistem penanggalan Gregorian dan “mangsa kapitu” dalam sistem pranatamangsa ditandai dengan curah hujan tinggi. Nah kali
Sejak naskah-naskah pegunungan ini dibawa ke Batavia pada tahun 1850, masyarakat pegunungan tidak banyak yang tahu tentang keberadaan naskah lebih-lebih konten isi naskah tersebut. Tentu dalam beberapa laporan pun juga menyatakan bahwa tradisi tulis sudah berhenti di tahun-tahun sebelum akuisisi
Sejak kapan sih kabupaten Sragen membranding namanya menjadi Sokawati? Apakah iya Sokawati hanya meliputi wilayah kabupaten Sragen hari ini? Pada ruang temporal apa kata Sragen mulai muncul dan dikenal? Mari yang longgar bisa bergabung bersama diskusi bareng Pemerintah Kabupaten Sragen,
Salam dan Bahagia Webinar Series untuk membahas Sejarah dan Alam akan segera hadir lho! Webinar ini adalah acara untuk menyambut penerbitan buku antologi esai Benantara! Yuk… bagi yang ingin membahas kaitannya Alam Nusantara dan Sejarah Bangsa Indonesia dapat klik tautan
Lose Prametselar Freemansory, salah satu organisasi trans-nasional yang cukup dikenal di Hindia Belanda. Organisasi ini mengedepankan persaudaraan, kebebasan, menjunjung moral-etik tinggi berkemanusiaan. Namun, ada juga stigma negatif karena keberadaannya bersifat tertutup dan rahasia. Perkembangan Freemansory di Surakarta tentunya ditandai dengan
Beberapa kali Volunteer Sraddha mendapat pertanyaan, apa peran praktis peneliti naskah kuno terhadap pengembangan ekonomi mikro dan ekonomi kreatif rumahan? Mungkin acara ini adalah satu dari jawabannya. Bersama Majelis Jumat Kliwon Randu Jembagar Boyolali, lurah komunitas Sraddha Surakarta, Rendra Agusta
Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XVIII diselenggarakan secara daring pada tanggal 25-26 Agustus 2021. Kali ini salah satu Volunteer Komunitas, kak Kukuh memaparkan “Perjalanan Membawa Pulang Pengetahuan ke Pedesaan”. Perjalanan Sraddha Sala selama lima tahun, suka duka, dan memori kebahagiaan tentunya.
Diskusi tematik bulan ini kita membincang “Pengetan Tata Cara Sokawati”, sebuah naskah Jawa yang memuat tata upacara mantu di Sokawati (Sragen hari ini). Diskusi ini dipaparkan oleh kak Afiq Putra Pradana (Sastra Jawa angkatan UNS 2017) dan dimoderatori oleh kak